Penafsiran Aswaja, Wahabi, Syi'ah, dan JIL ayat KULLU SYAI-IN HAALIKUN ILLA WAJHAH

Penafsiran Aswaja, Wahabi, Syi'ah, dan JIL ayat KULLU SYAI-IN HAALIKUN ILLA WAJHAH

Bulan Ramadlan :: Penafsiran Aswaja, Wahabi, Syi'ah, dan JIL ayat KULLU SYAI-IN HAALIKUN ILLA WAJHAH
Imam Besar NU Garis Lurus KH. Luthfi Bashori dalam sambutannya banyak mengungkap bahaya Syiah, Wahhabi, Liberalis dan PKI, beliau mengutip ayat:
Kullu syai-in haalikun illa wajhah dengan perbedaan cara pentakwilan Aswaja dengan tiga aliran sesat syiah, wahabi dan liberal di atas.
KULLU SYAI-IN HAALIKUN ILLA WAJHAH: كل شيئ هالك إﻻ وجهه
Ayat di atas termasuk ayat yang dapat dijadikan tolok ukur keimanan seseorang kepada Allah:
•    Ulama Ahlus sunnah wal jamaah meyakini dan menerjemahkan ayat ini sebagai berikut :
Segala sesuatu itu  akan musnah, kecuali Dzat Allah.
•    Kaum mujassimah meyakini dan menerjemahkan ayat ini sebagai berikut :
Segala sesuatu itu akan musnah, kecuali Wajah Allah.
Karena kaum mujassimah itu adalah kaum yang menisbatkan adanya tubuh (jisim) pada Dzat Allah, yaitu keyakinan mereka bahwa Allah itu memiliki tangan, kaki, mata, wajah  seperti yang kita miliki, maka ayat kullu syai-in haalikun illaa wajhah, mereka artikan : segala sesuatu itu akan musnah kecuali Wajah Allah. Ini berarti, tangan Allah, kaki Allah, mata Allah dalam persepsi kaum mujassimah itu termasuk yang musnah. Karena yang kekal itu hanyalah Wajah Allah saja.
Berikut adalah contoh keyakinan kaum mujassimah :
Abdullah bin Hasan cucu Muhammad Bin Abdul Wahhab (pendiri aliran Wahhabi), di saat ia turun dari tangga, mengatakan : Allahu yanzil kanuzuli hadza  (Allah turun seperti aku turun ini).
•    Kaum Syiah Imamiyah (Khomeiniyah) meyakini dan menerjemahkan ayat ini sebagai berikut:
Imam Shadiq dalam menafsiri ayat kullu syai-in haalikun illaa wajhah
(segala sesuatu itu akan musnah kecuali wajah Allah) berkata:
Yang dimaksud wajah Allah adalah Ali AS.
(lihat Buku KECUALI ALI, karangan Abbas Rais Karmani, halaman 22, penerbit Alhuda Jakarta)
Dari bukti keterangan di atas, menjadi jelaslah bahwa kaum Syiah Imamiyah itu telah menuhankan Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA. Hal ini serupa dengan kaum Nasrani yang menuhankan Nabi Isa AS.
•    Bagaimana pandangan kaum liberal (JIL) dalam menyikapi ayat ini ? Ternyata mereka meyakini terhadap ayat-ayat Alquran (tentunya termasuk ayat kullu syai-in haalikun illaa wajhah) sebagai berikut:
Kesucian yang diletakkan pada Alquran adalah KESUCIAN PALSU
(lihat buku LUBANG HITAM AGAMA, Karangan Sumanto Alqurtubi, dengan Pengantar Khusus: Ulil Abshar Abdalla, halaman 67)
Bahkan pada halaman 65 tertulis :
Alquran dalam batasan tertentu adalah PERANGKAP yang dipasang oleh bangsa Quraisy.
Mayoritas Umat Islam penghuni dunia ini adalah penganut Ahlus sunnah wal jamaah, sesuai dengan wasiat Nabi SAW : `Alaikum bis sawaadil a`dham (hendaklah kalian mengikuti golongan mayoritas). Jadi, mari kita pertahankan aqidah Ahlus sunnah wal jamaah ini. Wallahu Alam

Sumber: http://www.nugarislurus.com/2015/10/tolak-syiah-wahabi-liberal-penista-agama-syi-bi-li-p-auma-bersama-imam-besar.html


bagikan artikel ini ke › Facebook Twitter Google+
Posted by

Tidak ada komentar:

Posting Komentar